Ini tempat wisata yg cukup melejit popularitasnya beberapa waktu ke belakang lho… :D.
Stone Garden atau Taman Batu terletak di daerah Citatah, Padalarang. Disebut Stone Garden karena tempat wisata tersebut didominasi dengan batu-batu besar yang konon adalah peninggalan dari jaman megalitikum *sambil buka Wikipedia :p*.
Saya memutuskan datang ke Stone Garden sendirian karena suami masih di Jakarta dan teman-teman yang diajak tiba2 membatalkan *pelototin satu-satu*.
Saya memutuskan datang ke Stone Garden sendirian karena suami masih di Jakarta dan teman-teman yang diajak tiba2 membatalkan *pelototin satu-satu*.
Rute Angkutan Umum Dari Kota Bandung ke Stone Garden, Padalarang
Saya menggunakan jasa Kereta KRD Ekonomi Bandung dengan rute Cicalengka-Padalarang karena lebih efisien dari waktu, biaya, dan tenaga daripada naik angkot. Bagi teman2 yg dari Jakarta atau kota2 lain, KRD ini melewati Stasiun Bandung kok. Jadi gampang banget ke Stone Garden :D.
Harga tiket KRD ini paling mahal Rp4.000 - Rp5.000. Saya sendiri ke Padalarang naik dari stasiun Cimindi (CMD). Jadwal kereta KRD Bandung 2015 ada di bawah ya ;)
Kereta
berjalan jam 10.35 WIB (telat beberapa menit dari jadwal) dan sampai di
Stasiun Padalarang jam 11.30 WIB. insyaAllah gak bakal kelewat stasiunnya
karena ini stasiun terakhir, hehe.
Setelah itu, saya keluar dari stasiun,
langsung menyebrang ke depan dan ambil jalan ke kanan. Jalan sampai ke pertigaan
da nada angkot warna kuning yg lagi ngetem. Sebelum masuk ke angkot, Tanya dulu
ke sopirnya “Stone Garden, Pak?” klo “iya”, langsung capcus masuk. Klo “nggak”,
sopirnya langsung kasih tau ke kita angkot yg kita cari itu ada dimana.
Biasanya angkot ke Stone Garden itu ngetemnya di bagian paling depan. naik
angkot ini kira-kira 30 menit, tergantung kemacetan lalu lintas. Yg agak
challenging ke Stone Garden ini, plang atau petunjuk arahnya masih sangat kecil
karena tempat wisatanya dikelola oleh warga setempat. Jadi waktu naik angkot,
ingetin ke pak sopir angkotnya klo kita berhenti di Stone Garden. Pak sopirnya
ramah-ramah kok :D.
angkot kuning ada di depan |
Bertemu Travelmate
Di angkot
inilah saya ketemu travelmate dari Jakarta, namanya Angel dan Lilis (tapi
dipanggil cicih sama angel, hehe). Awalnya agak ragu sih buat nyapa dan
kenalan, cuman karena saya juga rada cupu soal solo traveler kyk gini, jadi
mending pedekate aja.
Alhamdulillah orangnya welcome. Dengan merekalah saya
menjelajah Stone Garden dengan pengetahuan yg kami dapat cuman dari blog orang
:D. alhamdulillah lagi buat saya, saya jadi punya “model” buat foto2 saya.
Hehe.
Menikmati Stone Garden, Padalarang
Kami jalan
kaki dari plang Stone Garden selama kurang lebih 15 menit. Ikuti saja jalan yg
belum diaspal yg cukup lebar ukurannya dan ada beberapa petunjuk jalan dari
kayu2 kecil yg dibuat oleh pengelola. Sesampainya di sana, saya ijin sholat
dulu sedangkan angel dan cicih nunggu di salah satu warung yg berjejer di
sepanjang “portal” jalan hingga loket tiket. Musholla yg tersedia masih sangat
minim, hanya bisa menampung 2-3 orang dan terbuat dari kayu :D. Harga makanan
di Stone Garden juga masih masuk di akal mie instan 7rb, es teh manis 4rb. Ada
yg jual kelapa muda juga lho :D
Kami masuk
lewat loket yg tersedia dengan membayar 3rb/orang dan mengisi buku tamu.
Mbak-mbak penjaga loketnya menggunakan seragam batik warna hijau toska :D. Kami
disambut dengan tulisan Stone Garden Geopark di sisi kanan sebelum menyusuri
bebatuan di kawasan wisata ini. menurut saya ini cukup kreatif ya karena
mengakomodir para pengunjung yg 95% hobi foto2 narsis :v dan mengingat yg
mengelola adalah masyarakat dan komunitas setempat.
Saat kami
mengeksplor kawasan ini, kami terpapar cahaya matahari jam 12.30 siang.
Panas tapi diselingi dengan angin sepoi2. Tempat wisata ini membuat saya berdecak kagum karena batu2 besar yg
menjulang, rumput yg hijau, gubuk2 yg ditata rapi, dan suasana seperti ini cocok buat pemotretan, apalagi klo waktu sunrise! Pasti bagus banget deh.
Kami selesai
keliling sekitar jam 1 lewat sekian menit. Lalu kami melipir ke Gua Pawon yg
katanya tinggal jalan dari Stone Garden. Ceritanya nanti lagi ya, karena
perjalanan ke Gua Pawon dari Stone Garden ini sangat seru!
Terima Kasih Untuk Travelmate
Di akhir
postingan ini saya menghaturkan terima kasih kepada Cici dan angel yg mau jadi
travelmate saya. Makasih banget udah nraktir bayarin tiket padahal saya gak
minta :’(. Punten juga gak bisa jadi guide karena sama2 baru pertama kali
kesana. Good luck buat koas-nya, moga2 bisa ke Bandung lagi ya ^^
Posting Komentar
Posting Komentar