Ini serius, saya pertama kali main di Yogyakarta properly di tahun 2012.
Dulu saya pernah mampir di Jogja dari Semarang hanya untuk numpang makan dan cuci muka sebelum melanjutkan perjalanan pulang ke Bandung.
Dulu saya pernah mampir di Jogja dari Semarang hanya untuk numpang makan dan cuci muka sebelum melanjutkan perjalanan pulang ke Bandung.
Perjalanan Dari Bandung Ke Yogyakarta Menggunakan Mobil
Begini cerita lengkapnya:
Saya ke Jogja bareng keluarga Bandung. Mobil Avanza diisi oleh 6 orang plus barang bawaan yang tidak sedikit. Kami berangkat malam Sabtu tgl 14 Desember 2012.
Saya ke Jogja bareng keluarga Bandung. Mobil Avanza diisi oleh 6 orang plus barang bawaan yang tidak sedikit. Kami berangkat malam Sabtu tgl 14 Desember 2012.
Formasi duduk di mobil adalah sebagai berikut:
- Di depan bapak sama Astri (adik ipar saya),
- Di bagian tengah ibu sama adek, dan
- Di belakang bersama toples makanan saya dan suami.
Di bagian belakang sangat sempit karena suami saya berbadan besar plus ada barang bawaan yang mempersempit area duduk kami. Suami saya sempat muntah peristirahatan kedua. Mungkin karena guncangan saat ada lubang atau polisi tidur sangat terasa di kursi belakang. Suami sedikit baikan setelah minum madu hangat dan sedikit cemilan.
Kami sampai di Yogyakarta di pagi hari.
Di Yogyakarta Ngapaian Aja?
Di jogja, hari sabtu sama minggu full acara
keluarga yaitu mengikuti prosesi nikahan adat Jawa salah satu anggota keluarga suami.
Hari senin-selasa baru deh bisa jalan-jalan.
Tapi sayangnya kondisi badan saya waktu itu tiba-tiba drop yang ditandai dengan batuk+ pilek lumayan parah
ditambah kualitas pendengaran yg menurun. Waktu yg singkat menjadi semakin singkat karena
kondisi itu.
Candi Prambanan: Wajib Ke Sini!
Objek wisata pertama yg dikunjungi adalah candi
prambanan yg letaknya selemparan batu dari rumah saudara yang kami
singgahi. Kami masuknya pun ga bayar karena diantar saudara yg udah kenal
sama penjaga di sana.
Ini adalah pengalaman pertama saya juga untuk main ke candi. Awalnya saya kira candi itu kayak gimana, eh... ternyata berbentuk tumpukan batu, hehe.
Waktu itu saya bawa kamera untuk memotret, tapi jadi ga begitu berhasrat motret ini itu karena batuk parah. Saking parahnya, saya batuk sampai wajah terasa panas dan badan
menghangat. Keinginan untuk berkunjung ke Candi Ratu
Boko pun tak bisa direalisasi karena kondisi badan yg tidak fit plus karena harga tiket yg mahal Rp45.000,-
Malioboro: Benteng Vredeburg dan Pasar Beringharjo
Setelah
itu, kita ke Maliboro, sholat trus nyari makan. Coba tebak kami waktu itu makan apa?
Pizza...!
Kalau dipikir-pikir, kami kocak juga karena sudah jauh ke Jogja tapi makannya pizza, wkwk.
Perjalanan lanjut ke Pasar Beringharjo untuk bertemu salah satu teman suami. Setelah itu kami berjalan kaki ke Benteng Vredeburg. Tapi waktu itu saya lupa klo benteng ini tutup di hari
Senin. Sia-sia deh...
Eh tapi gapapa. Karena main ke Vredeburg, saya jadi bisa beli
bros perak dengan bentuk unik dan dengan harga murah.
Di senin
malam, saya langsung tidur setelah sholat Isya meski dengan batuk yg masih cukup
membuat tak nyenyak.
Mencicip Wedang Uwuh Di Pakem
Selasa pagi, kami naik motor ke daerah Pakem. Sepanjang jalan kami ditemani pemandangan Merapi yang keliatan gagah
sekaligus seksi. Di sana kami menemui Rara,
adek bayi umur 4 bulan, sampai dzuhur.
Di Pakem ini pula saya mencicipi wedang uwuh
alias wedang sampah pertama kali. Konsep wedang uwuh ini mirip kayak wedang jahe, bedanya wedang uwuh ini lebih kaya akan rempah-rempah dan berwarna merah. Rasanya? Enaakk....
...
...
Dan selesailah perjalanan di kota itu. Pengalaman pertama kali di Yogyakara ini terasa sangat singkat... Bahkan seolah saya tidak kemana-mana. Tak terasa, di malam harinya kami sudah menginjakkan kaki di Stasiun Tugu untuk pulang ke Bandung.
Bandung, 2012.
Posting Komentar
Posting Komentar