Keinginan saya waktu itu sederhana sekali, yaitu hunting foto di Kota
Tua Jakarta sama suami saya. Alhamdulillahh… di hari Ahad tgl 7 saya
kesampean juga main kesana.
Tapi saya gak berdua aja sama suami, melainkan bareng dengan komunitas tOekangpoto (seperti biasaa…) yaitu Kang Dudi Dan Sidqi, Bang Rushendra, Yusuf Dan Indah.
Tapi saya gak berdua aja sama suami, melainkan bareng dengan komunitas tOekangpoto (seperti biasaa…) yaitu Kang Dudi Dan Sidqi, Bang Rushendra, Yusuf Dan Indah.
Meeting Point Di Kota Tua
Meeting point kami adalah di Kota Tua, depan Cafe Batavia yg sepertinya cukup populer di Kota Tua. Karena saya baru pertama kali main di Kota Tua, saya baru tau klo ternyata di sana banyak orang yg mencari nafkah dengan memakai kostum karakter Disney.Ada juga yang cosplay sebagai pejuang
kemerdekaan low budget karena sudah ada patung meriam di Kota
Tua yg bisa mendukung kekuatan karakter mereka. “Sadis”nya Jakarta
memang mampu membuat orang2 lebih kreatif agar tetap survive. Bangga,
haru, dan sedih juga melihat penduduk pribumi “menderita” begitu.
Pemandangan yang menyentuh hati |
Sarapan Pecel dan Mie Legendaria Di Kota Tua
Sebelum
mulai hunting, kami sarapan dulu. Katanya sih ada pecel dan mie legend…
saya lupa dong nama mienya apa. Saya dan suami masing-masing makan mie
plus gorengan 2 biji. Harganya total buat 2 orang: Rp20.000,-
penampakan mie legend di Kota Tua |
Jalan Kaki Dari Kota Tua Ke Pelabuhan Sunda Kelapa
Sekitar jam 8 kurang kami udah kumpul semua dan langsung jalan kaki
menuju Pelabuhan Sunda Kelapa. Saya waktu itu gak punya bayangan seberapa jauh Sunda Kelapa dari Kota Tua. Dan ternyata lumayan bikin gempor kaki.
Well, sebenernya perjalanan tidak begitu jauh. Tapi karena hampir 100% jalan yang kami lalui adalah aspal
dan beton, kaki saya jadi lebih cepat capek. Beda rasanya dengan jalan di atas tanah.
Street Hunting Di Pelabuhan Sunda Kelapa
Sepanjang
kami di Kota Tua dan Pelabuhan Sunda Kelapa, cuacanya tidak terlalu
panas, mendung, dan akhirnya gerimis di akhir perjalanan.
Tips motret saat langit mendung
Karena kondisi
mendung dan nampak suram, kami menggunakan mode black white (BW) untuk memotret. Kenapa?
Karena langitnya flat, abu2 item aneh gitu yg bikin kesan suram saat menggunakan warna di fotonya.
Contoh foto flat
langitnya bikin foto ini nampak plain |
Daripada fotonya jadi begitu, mending sekalian dibikin hitam putih aja.
Cara Setting Black and White Di Kamera
Cara settingnya gampang lho. Kalau di Nikon D5200 (dan sepertinya semua
jenis Nikon DX settingnya begini):
- masuk ke menu,
- klik “set picture control”
- pilih “monochrome”.
Di situ juga bisa diatur contrast,
brightness, dan apa lagi itu ya… “warna” bwnya. Mau agak kuning (Y untuk
yellow) atau yg lain.
Bagi yang baru make DSLR atau mirrorless, bisa
dicoba dan dieksplor menu-menunya. Gak dosa ini kan? Hahaha.
Buat saya, foto hitam putih selalu memberi efek berbeda. Lebih dramatis, lebih kerasa kesan human interestnya. Ah, begitulah…
kesibukan di Pelabuhan Sunda Kelapa |
Dari Pelabuhan Sunda Kelapa Ke Bandung
Kami selesai hunting foto sekitar dzuhur. Saya dan suami langsung balik ke Bandung via Gambir.Rute yang kami tempuh adalah naik KRL dulu di Stasiun Jakarta Kota dan turun di Cikini.
Di Cikini kami sholat dulu lalu jalan kaki ke Stasiun Gambir.
Kami lalu naik kereta Argo Parahyangan jam setengah 4 sore.
Terima kasih ya Jakarta :D.
Desember 2014
Terima kasih ya Jakarta :D.
Desember 2014
Posting Komentar
Posting Komentar