Kawah Tangkuban Parahu |
Orang-orang
sering menyangka kalau saya hidup di bandung, otomatis saya udah ke berbagai
tempat wisata di bandung. Dari Tangkuban Perahu, Rumah Sosis, Kampung Gajah, Kawah Putih sampai
PVJ.
Wew, totally No!
Lha wong PVJ aja baru saya datengi 3 bulan yg lalu.
Wew, totally No!
Lha wong PVJ aja baru saya datengi 3 bulan yg lalu.
Sebenarnya saya pengen dateng ke semua lokasi, tapi Bandung kan macet luar biasa saat weekend apalagi pas
long weekend. Dan itu adalah alasan utama suami saya males kemana-mana ketika libur tiba.
Tau Tangkuban Perahu kan?
Gunung ini adalah satu-satunya gunung berapi di Bandung yang bisa dikunjungi sampai puncak dengan kendaraan bermotor. Nah, Tangkuban Perahu adalah lokasi yang akhirnya saya datangi setelah berjuang membujuk rayu suami sejak saya keluar dari rumah sakit taun lalu. Dan tau ga kita kesananya tanggal berapa?Merdeka! haha
jalan menuju kawah |
Untuk menuju lokasi kawah,
kita harus sedikit jalan kaki, naik melewati tangga dan jalan berbatu.
Bau khas
kawah mulai tercium saat kami melewati jalur di antara warung-warung yang jualan baju
dan souvenir khas daerah wisata ini. Karena saya sudah pernah ke kawah putih,
jadi saya ga gitu heboh menanggapi bau belerang. Biasa aja juga sih baunya
menurut saya. =D
Ngapain Aja Di Tangkuban Perahu?
Setelah sampai sana, kami melakukan kegiatan-kegiatan mainstream di lokasi wisata: foto2 dan nyari makanan.
Kami lalu naik ke atas lagi, dan
memutuskan duduk di bawah pohon tepat di pinggir pagar pembatas kawah. Samar2
terdengar percakapan pengunjung berkewarganegaraan korea di sebelah kami. Saya
cuek aja, ga tertarik.
Sekitar jam setengah 12 siang, suami lalu mulai mencari2 ketan bakar karena kami mulai lapar. Saya pikir ketan
bakar juga pilihan yang menarik buat mengganjal perut sementara, sebelum makan
siang sebenarnya. Kami dapat lokasi yang lumayan enak, pesan ketan bakar dua
dan bajigur (klo ga salah inget).
Kami udah kebayang rasa ketan bakar yg yummy sebelum ketan bakar
terhidang, tapi waktu kami udah makan secuil ketannya, saya langsung memutar2
bola mata.
Ini bukan ketan bakar, tapi ketan campur nasi bakaaarrr.
Aaarrgghhh, bahkan ketan pun dioplos.
Ekspektasi terlalu tinggi memang bikin nyesek. Haha. Yasudahlah, si ibuknya mungkin ga punya banyak modal buat dagang semacam ini. Diikhlaskan sajah.
Ekspektasi terlalu tinggi memang bikin nyesek. Haha. Yasudahlah, si ibuknya mungkin ga punya banyak modal buat dagang semacam ini. Diikhlaskan sajah.
Tangkuban Parahu itu buat
saya sangat layak utk dikunjungi lagi. Apalagi saya belum nyobain ngerebus
telor di salah satu kawah, hehe.
Catatan: semua foto
diambil dengan sony xperia J
Keterangan biaya:
Masuk naek motor Rp 31.000,-
Dengan rincian buat masing2 orang
Rp 13.000,- dan buat motornya Rp 5.000,-
Bandung, Agustus 2013.
Posting Komentar
Posting Komentar