Liburan kali ini kami isi dengan touring ke Bekasi dan Mampir Ke Waduk Jatiluhur. Touring ini selain utk main juga sekalian ngajakin jalan-jalan motor merah si pengganti motor hitam yang baru bertugas beberapa minggu yg lalu.
Sebenarnya awalnya kami ingin touring ke Gunung Padang, tapi karena ada perintah dari paduka ratu maka kami mau tidak mau harus membanting setir ke arah barat. Piyuh,,piyuh… kami rada males ke Bekasi selain karena panaaasss,, tapi juga maceeet dimana-mana. Perjalanan yang sebenernya deket jadi terasa sangat jauh dan lama karena panas dan macet, pfft.
Persiapan Touring Bandung Ke Bekasi
Bismillah, hari Kamis jam 6 pagi kami berangkat ke Bekasi. Biasanya klo touring kami selalu minum enerv*n-c utk suplemen vitamin C utk meningkatkan imunitas tubuh dan blablanya. Tapi kemaren kami skip semua ritual itu :D.Sebelum keluar dari Bandung, kami mampir dulu ke Shell di Jalan Pasteur untuk mengisi bensin motor. Rp 100.000 cukup untuk mengisi penuh tangki bensin yg berukuran jumbo itu.
Kemudian kami juga mengisi air minum utk di perjalanan di water bag yang disimpan di backpack kecil yang selalu ada di punggung suami saya. Water bag ini berwarna biru, bahannya “plastik”, dan ada “selangnya”. Jadi klo haus di jalan, kita tinggal nyedot air dari selangnya. Lebih praktis dibanding membawa botol minum. Bagi yang belum paham, kantung air ini biasa dipake sama para bikers.
Perjalanan Touring Bandung Ke Bekasi dengan Motor
Perjalanan berlangsung tanpa jeda selama 1,5 jam dan kami sudah sampai di Purwakarta jam 8.30 wib. Kami berhenti sejenak untuk mencari sarapan dan mengistirahatkan pant*t yang udah mulai panas. Hehe. Alhamdulillah kami langsung menemukan pedagang kaki lima yang menjual beberapa varian menu makanan di depan sebuah SMA negeri.Varian menu makanan adalah sangat penting bagi saya karena si kakak ini sangat-bubur-minded sedangkan saya adalah seorang bubur-hater. Jadi, pedagang sarapan dengan bermacam-macam menu makanan adalah oknum yang dapat mengurangi resiko perpecahan dalam koalisi kami *halah.
Suami saya tanpa ragu memesan bubur, sedangkan saya harus melakukan berbagai analisa untuk menentukan pilihan di antara kupat tahu, soto ayam, atau entah menu apa lagi, saya lupa. Setelah mempertimbangkan berbagai resiko seperti rasa dan harga, saya menjatuhkan pilihan pada soto ayam.
Suami saya tanpa ragu memesan bubur, sedangkan saya harus melakukan berbagai analisa untuk menentukan pilihan di antara kupat tahu, soto ayam, atau entah menu apa lagi, saya lupa. Setelah mempertimbangkan berbagai resiko seperti rasa dan harga, saya menjatuhkan pilihan pada soto ayam.
Bubur disajikan dengan sangat menggoda, sedangkan soto memiliki penampilan yang cukup menarik untuk saya. Alhamdulillah rasanya tidak mengecewakan. Kami segera menyelesaikan sarapan karena lapar sudah memburu di dalam lambung. Sarapan berjalan lancar dengan mengesampingkan saya keselek kuah soto yang sudah berwarna merah karena sambal.
Sarapan 2 porsi ditambah dengan sajian teh tawar hangat itu ditebus dengan harga Rp14.000,-. Alhamdulillah, sangat murah buat saya.
Kami melanjutkan kembali perjalanan dan dengan 2x pemberhentian di pom bensin dan alfamart utk membuang hajat, kami sampai di Bekasi pukul 10.00 wgb (waktu galaksi bekasi).
Kami melanjutkan kembali perjalanan dan dengan 2x pemberhentian di pom bensin dan alfamart utk membuang hajat, kami sampai di Bekasi pukul 10.00 wgb (waktu galaksi bekasi).
Alhamdulillaahh…. Touring perdana bareng motor merah itu lancar jaya. Badan gak capek dan lelah bagai dikeroyok orang sekampung. Beda banget dengan perjalanan kami dengan motor lama di tahun lalu. Badan terasa babak belurrr… :))
Di Bekasi Ngapain Aja?
Kami di Bekasi kebanyakan cuman santai2, maen game di ipad-nya adek ipar, makan, sholat, tidur2an, maen game lagi. Rumah adik ipar saya itu laksana surga ber-ac yang melindungi kami dari sengatan matahari bekasi. Dan tragedi menyapa kami ketika malam2, tiba2 listrik mati total di blok perumahan inih karena sesuatu-yang-penting di gardu listriknya terbakar. Kesenangan kami pun direnggut paksa. Singkatnya, malam itu di Bekasi kami merasakan "neraka" di rumah adek ipar kami.Perjalanan Dari Bekasi Ke Waduk Jatiluhur
Pagi2, jam 7 wgb, saya dan kakak pamit pulang ke Bandung. Tapi kami berencana akan membelot ke Bendungan Jatiluhur dulu sebelum balik ke rumah. Mumpung jalannya searah dan tidak terlalu jauh. Kenapa kami ke jatiluhur? Karena katanya di sana cukup bagus dan menjadi tujuan wisata keluarga. Saya kan penasaran… dan si kakak juga kebetulan belum pernah ke sana.gerbang masuk |
Untuk menuju Jatiluhur dari arah Bekasi dan Purwakarta, kita hanya perlu belok kanan dan mengikuti jalan sejauh kurang lebih 4 km. Kondisi infrastruktur menuju jatiluhur termasuk memuaskan, tidak buruk. Jadi bagi teman-teman yang berminat wisata ke jatiluhur bisa menggunakan motor, mobil, atau angkot. Saya tidak begitu paham dengan jurusan angkot menuju jatiluhur, yg jelas ada beberapa angkot yang keluar masuk lokasi wisata itu ketika kami ke sana.
Di depan loket masuk, saya mendapati kekecewaan ternyata ada di selembar tiket! Ketika kami bertanya berapa harga tiketnya, petugas di sana menyatakan bahwa tiket dibandrol dengan harga 45 rupiah utk kami berdua! Kami benar-benar gak ngeh klo long weekend ini adalah peak season yang dimanfaatkan sebesar-besarnya utk mengeruk untung *elus2 dompet*.
Tapi waktu itu kami tetap memasang tampang banyak duit di depan penjaga loket, padahal hati sudah ingin mengiris2 lembaran warna ungu yang tertinggal di dompet. Haha. Setelah kelar transaksi, kami diberi 3 lembar tiket dan 2 botol air mineral dengan tulisan “jatiluhur hexagonal”.
Di depan loket masuk, saya mendapati kekecewaan ternyata ada di selembar tiket! Ketika kami bertanya berapa harga tiketnya, petugas di sana menyatakan bahwa tiket dibandrol dengan harga 45 rupiah utk kami berdua! Kami benar-benar gak ngeh klo long weekend ini adalah peak season yang dimanfaatkan sebesar-besarnya utk mengeruk untung *elus2 dompet*.
Tapi waktu itu kami tetap memasang tampang banyak duit di depan penjaga loket, padahal hati sudah ingin mengiris2 lembaran warna ungu yang tertinggal di dompet. Haha. Setelah kelar transaksi, kami diberi 3 lembar tiket dan 2 botol air mineral dengan tulisan “jatiluhur hexagonal”.
Ternyata di sekitar bendungan itu terdapat perkampungan yang sangat luas. Dan menurut informasi dari penduduk asli situ, ada hotel/penginapan yang dimiliki oleh bule.
Bendungan jatiluhur ini memang cukup bagus lho… bisa hunting foto landscape sama human interest disini. Fasilitasnya juga cukup lengkap: waterboom, kolam renang, perahu yang bisa disewa, berbagai macam warung penjual ikan bakar, penginapan dengan berbagai kelas dan level, dan bisa juga camping di sini!
Perjalanan Dari Jatiluhur Ke Bandung
Setelah mengobrol cukup banyak dan mendapatkan leaflet tentang fasilitas jatiluhur yang mencakup semua informasi tentang harga tiket masuk, harga sewa penginapan dan segala macam, kami pamit pulang dan kembali ke bandung.
Kami berhenti sekali saja yaitu di dekat pilar penyangga rel kereta api jakarta-bandung untuk mencari minuman yg segar. Saya pesan kelapa muda yang harganya sangat murah Rp7.000,- dan si kakak pesan susu panas (alhamdulillah, haha) seharga Rp3.000,-. Murah kan?
Alhamdulillah, kami sampai di rumah jam 1 kurang sekian menit WIB.
Terima kasih ya motor merah <3
Desember 2014
Alhamdulillah, kami sampai di rumah jam 1 kurang sekian menit WIB.
Terima kasih ya motor merah <3
Desember 2014
Posting Komentar
Posting Komentar