Pantai Sawarna... |
Touring Motor Bandung Ke Pantai Sawarna - Tanggal 27 Desember sore suami saya bilang (ngajakin,
lebih tepatnya) dengan tampang datarnya bahwa akan ke salah satu daerah di Garut. Saya seneng dong..
Eh ternyata rencana touring ke Garut berubah menjadi touring motor ke Pantai Sawarna. Saya kira Pantai Sawarna terletak di Jawa Barat, ternyata malah ada di Provinsi Banten. Waktu
keberangkatan touring pun berubah-ubah, yang tadinya pagi jam 5 jadi jam 11 malem.
Persiapan Touring Motor Dari Bandung Ke Sawarna, Banten
Kita skip adegan dari pagi sampai isya ya. Sekitar jam 9
malaman, langit Bandung berubah mendung dan rintik hujan menyapa atap rumah. Saya
udah mulai galau, jangan-jangan touring ga jadi, Huhuhu. Padahal saya udah beberes dan segala macem.
Tapi kemudian suami mulai sibuk masang perlengkapan di motornya seperti side bags di kiri dan kanan motor serta tas kecil yang ditempel di bagian atas tangki bensin menggunakan magnet. Motor pulsar warna hitam kami bertransformasi seperti motor touring di TV. Yey! Jam 11 malam saya sudah di boncengan dan motor pun melaju menuju Jalan
Burangrang-Kota Bandung, tempat berkumpulnya geng motor Wolf Brothers sebelum
touring ke Sawarna.
Saya takjub, di sana udah berkumpul sekitar 8 orang yang
beragam usianya. Dari kakek2 hingga anak kecil berusia 6 tahun. Setelah semuanya kumpul, kami
berangkat berendengan. Di jalan, beberapa motor lain datang bergabung. Totalnya
ada 9 motor pulsar dengan berbagai macam cc.
Baju Yang Saya Pakai Saat Touring
Kelengkapan baju yang saya pakai di perjalanan malam menggunakan motor ini adalah sebagai berikut
- Baju standar akhwat : baju+rok panjang
- Jaket rajut berwarna merah dan dirangkap dengan coat warna cokelat tua.
- Kaos kaki yang saya pakai didobel dua dan memakai sepatu plastik dengan alasan agar bisa dipakai di pantai dan cepat kering setelah kena air.
- Sarung tangan rajutan yang hangat dan
- Pashmina tebal dan panjangnya sekitar dua meter kupakai utk syal sekaligus masker yang bisa menutupi mulut hingga hidung.
Semuanya membuat nyaman dan hangat di perjalanan yg dingin itu. Someday saya pengen beli pengaman lutut dan lengan ah.. Biar makin safe perjalanannya.
Perjalanan Touring Ke Sawarna
Di musim penghujan seperti ini, hujan datang dan pergi tidak
bisa diprediksi. Kalau dihitung, kami bongkar pasang jas hujan sebanyak 3 kali
selama perjalanan Bandung-Banten. Hal itu membuat saya bisa memakai jas hujan
kurang dari satu menit karena berlomba dengan turunnya air dari langit.
Kondisi jalan yang kami lalui mulus saja kecuali di jalan Cianjur-Sukabumi.
Jalan yang dari kejauhan mulus itu ternyata menyimpan banyak jerawat berupa
lubang2 yang diameternya bermacam2.
Untungnya dalam rombongan ini ada semacam
tanda yang dipakai utk memperingatkan anggota yg lain. Kalau lubang berada di
sebelah kanan maka kaki kanan sang ketua rombongan akan diangkat menunjuk ke
lubang, begitu juga sebaliknya. Tanda itu (kaki kanan diangkat) juga dipakai
utk memberi tahu motor di belakang bahwa kita akan menyalip kendaraan di depan.
Setelah melewati jalanan
berjerawat, salah satu motor tiba-tiba mati karena tempat bensinnya bocor
deras, analisa kami itu karena kejedug salah satu lobang di jalan. Akhirnya kami
berhenti di persimpangan dekat TKP dan para bapak membantu memperbaiki motor
itu.
bersatu padu servis motor |
Kami melanjutkan perjalanan setelah motor tadi dapat
berjalan normal. Tapi kadang-kadang motor ngadat
lagi di jalan. Alhamdulillah semua anggota kawanan setia menanti para anggotanya sehingga rombongan
kami jarang sekali terputus iring-iringannya.
Sekitar jam setengah 5 pagi, kami mampir ke masjid terdekat utk tunaikan
sholat subuh dan beristirahat sejenak karena banyak yang ngantuk. Tu kan, geng
motor juga inget sholat lho... =D.
Di perjalanan itu saya sempet terkantuk-kantuk di belakang suami. Tapi herannya suami selalu tau klo saya lagi ketiduran, entah gimana caranya,
dan berujung pada penabokan di kaki agar saya tidak tidur, haha.
"Kakak kok tau sih aku ketiduran, padahal baru 2 detik...""Ya tau lah. Kalau diem berarti lagi tidur.."
Dan ketahuilah, melawan ngantuk itu tidak mudah, sodara-sodara... Saya
beberapa kali kena tabok di jalan. Muahahaha...
Perjalanan Dari Pelabuhan Ratu ke Sawarna
Perjalanan lalu dilanjutkan menuju Pelabuhan Ratu-Sukabumi. Sampai
di sana, sekitar pukul 7 pagi, kami galau menentukan tempat menginap dan
mencari makanan pengganjal perut di pagi hari. Ada usulan kami mencari
penginapan di sekitar Pantai Pelabuhan Ratu atau di sekitaran Bayah karena
biaya yang cukup murah dibandingkan dengan di Sawarna. Tetapi banyak yang
enggan.
Setelah beberapa kali berhenti
tanpa ada keputusan menginap di mana, minum kopi di kedai dekat pantai dan
tidur-tiduran di jalan. Perjalanan menuju Pantai Sawana dilanjutkan kembali.
Di sepanjang perjalanan dari Pelabuhan Ratu ke Sawarna,
pemandangan khas pantai selatan tersuguhkan dengan begitu cantik. Saat itu kami harus melewati bukit karena sawarna ada di balik bukit yang
kita lihat di Pantai Palabuhan Ratu.
Keren? Bangeeeettt....!!
Ah, pokoknya kami sampai bengong melihat keindahan bumi ciptaan Allah SWT
salah satu sudut Pantai Selatan |
Sekitar jam 11, kami beristirahat kembali di bengkel utk
memperbaiki motor yang sempat mati di awal perjalanan dengan lebih baik dan
benar sekaligus makan siang di warung nasi di dekat bengkel. Menu makan yang saya pilih adalah nasi+mie goreng+tempet oreg+telur dadar. Saya bisa
menghabiskan satu piring karena kelaparaaaaaan.
Dari sana perjalanan tinggal sebentar lagi. Namun ternyata hujan kembali datang, dari gerimis lalu semakin deras di sepanjang perjalanan. Kami hanya tertawa sembari memakai
jas hujan. Alhamdulillah, kami sampai di Desa Sawarna pukul 12an.
Touring dari Bandung ke Pantai Sawarna ternyata membutuhkan waktu 12 jam!!!
Pantai Sawarna Penuh Pengunjung Di Musim Liburan
Dan benarlah saat itu musim liburan...
Kami melihat mobil parkir berderet-deret di
pinggir jalan karena fasilitas parkir yg minim. Selain itu, mobil
tidak mungkin masuk ke lokasi wisata karena pengunjung harus melewati jembatan gantung yg
terbuat dari bambu dan kayu.
Saya dan para perempuan yang dibonceng harus turun agar
pengemudi motor bisa lebih tenang melewati jembatan yg cukup panjang itu.
Begitulah kisah keberangkatan hingga sampai di Pantai
Sawarna. Seru.
Baca kelanjutannya ya!
Bandung, awal tahun 2013.
Posting Komentar
Posting Komentar