Rasa penasaran saya terhadap perubahan Bandara Husein terpenuhi minggu lalu waktu saya dan suami jalan-jalan ke Malaysia (lagi) dan lewat bandara ini. Tahun ini para penumpang sudah bisa menggunakan bangunan baru Bandara Husein yang penampakannya sudah seperti Bandara modern :D. sedangkan bangunan lama bandara sekarang masih dalam proses renovasi, jadi gantian gitu renovasinya biar operasional bandara tetap bisa berjalan dengan normal.
Ketika masuk ke Bandara, kita disambut dengan pintu keberangkatan di bagian kiri dan pintu kedatangan di bagian kanan. Di sebelah kiri pintu keberangkatan sudah ada warung kopi kekinian dan lounge-nya Garuda Indonesia. Ada meja Information Centre di depan Lounge Garuda dan di samping kiri ada ATM Centre yang bersambung dengan Musholla di pojokan. ATM yang udah beroperasi adalah dari Bank mandiri, bank bjb, dan Bank Permata klo nggak salah. Di samping ATM nampak ada lapak yang masih kosong, entah udah dibook orang tapi belum diisi atau gimana saya nggak tau. Di sini juga sudah tertata dengan baik kursi-kursi bagi para calon penumpang, pengantar, dan penjemput sanak saudaradi Bandara Husein. Ini yang di Bandara bangunan lama nggak terfasilitasi dengan baik. Kalau toilet ada di lantai atas, tinggal naik tangga di bagian kanan.
Kalau Bandara Husein sebelumnya waktu kita masuk ke area Bandara, space yang ada di antara tangga dengan pintu untuk masuk ke dalam Bandara (yang kita harus nunjukin tiket biar bisa masuk) cuman beberapa meter. Jadi calon penumpang itu numpuk di situ dan mengular sampai ke luar. Di situ juga ada beberapa loket penjualan tiket penumpang, persis kayak di terminal XD. Jumlah kursi buat nunggu juga bisa dihitung dengan jari. Kebayang nggak sih gimana “uwew”nya Bandara Husein ini jaman dulu. Haha. Alhamdulillah sekarang Bandar Husein udah UWOW banget buat saya yang ndeso ini.
Masuk ke bagian Bandara yang lebih dalam, Bandara Husein memberikan kita belasan check in counter. Jumlah berkali lipat dengan bandara sebelumnya. Tentu saja dengan desain interior yang kekinian :D, toiletnya juga bersih. Oya, ada mesin self check in yang sampe sekarang belum berani saya cobain #yaelah.
Selesai bagian check in, kami langsung menuju lantai 2, yaitu bagian nunggu. Di dinding sebelum mencapai tangga, pihak bandara menempel foto portrait belasan warga Bandung yang sedang tersenyum. Di sini jadi sisi favorit buat selfie2. Waktu udah sampai di lantai 2, ternyata ada dinding yang lebih lebar dan ditempeli dengan lebih banyak foto warga bandung yang lagi senyum, termasuk senyumnya si Cinta-nya Walikota Bandung. Bawaannya pasti pengen selfie2 cantik.
Sampai di waiting room, saya tersenyum senang karena ruangannya lebar banget, mungkin 3-4 kali lebih luas ya. Beda jauh kan sama Bandara Husein versi lama. Ada toko buku (yang tentu harganya “menyesuaikan” dengan tempat, hehe), ada arena bermain anak yang waktu itu penuh sama bocah-bocah lagi kegirangan main. Ada juga beberapa meja yang lengkap dengan seperangkat alat sholat komputer dengan akses internet mumpuni. Saya liat orang-orang lagi asik main game online sama browsing entah apa. Ada lagi yang baru: kursi buat meluruskan punggung yang terbuat dari rotan. Etnik banget dan pewe banget deh buat para pejalan yang udah gempor dan pengen rebahan sambil nungguin pesawat. Di bagian agak depan, ada penjual makanan icon Bandung: pisang bolen, de-el-el.
Satu lagi: udah ada nomor Gate-nya, haha. Meski memang jalan menuju Pesawat nggak langsung nyatu dari ujung lorong Gate kyk di Bandara Cengkareng. Kita teteeep harus jalan kaki dulu. Karena ini di bangunan baru, jadi kita jalan kakinya agak lebih jauh dibanding sebelumnya. Waktu kami balik dari KL, loket imigrasinya udah ada 2. Bagian pengambilan bagasi juga ada beberapa. Hehe.
Selamat ya, Bandara Husein. Love love deh sama perubahannya <3.
Bandung, 2016
Posting Komentar
Posting Komentar