Saya yang dulunya adalah anak rumahan kini, karena suami, menjelma jadi manusia yang haus jalan-jalan. Yang awalnya saya hanya tau tentang Pringsewu dan Lampung kini saya sudah mengenal Bandung dan orang-orangnya yang ramah, Aceh dengan Masjid Baiturrahmannya, Medan dengan Danau Toba dan bahasanya yang terasa lucu di telinga, Makassar dengan kekayaan kulinernya, Ambon dengan Pantai Tulehu yang luar biasa dan logat ketimuran yang asik didengar, dan banyak hal lainnya.
Karena jalan-jalan ini pulalah saya bisa bertemu dengan banyak orang, yang di antaranya bersemangat sekali menceritakan sejarah perjuangan kemerdekaan Negara ini. Salah seorang tokoh nasional pernah bercerita tentang bagaimana peran Ulama dan juga santri dalam membela tanah air serta bagaimana mulianya sebuah dasar Negara bernama Pancasila. Dari situ pembicaraan meluas hingga pentingnya penegakan UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan juga membela tanah air untuk kedaulatan NKRI. Nampak berat ya topik obrolannya? hehe. Tapi ternyata seru banget lho.
Dari perjalanan yang panjang dan jauh di pelosok negeri ini, saya kembali belajar bahwa Indonesia ini sangat kaya dan loveable pisan. Bahkan ketika saya dan suami pergi melancong ke luar negeri, kami hanya mendapati diri ini semakin jatuh cinta pada Indonesia dan tak rela jika Indonesia dicela atau tak dihormati Negara lain apatah lagi oleh warga negaranya sendiri.
Pertemuan saya dengan MPRI RI minggu lalu membuat saya merasakan de javu karena inti pembicaraannya sama persis dengan yang pernah didiskusikan dengan seorang tokoh dua tahun lalu. Dari acara itu saya mengetahui bahwa Bapak Ma'ruf Cahyono beserta tim di MPR RI menyebut ke-4 hal tersebut sebagai 4 pilar MPR.
Netizen dan MPR RI |
Menurut saya hal paling ringan dan paling bisa dilakukan oleh manusia manapun dan dalam kondisi apapun adalah sikap tenggang rasa ini. Cukuplah insiden yang menjadi headline dimana-mana itu menjadi pelajaran (you know what I mean, don’t you?). Kebebasan berbicara (dan kebebasan lainnya) sebagai hak warga negara dan dilindungi oleh Undang-Undang jangan sampai mengganggu atau bahkan menyakiti saudara sebangsa dan setanah air yang lain. Bersama-sama membangun negeri akan jauh lebih baik dan menyenangkan dibandingkan saling menyakiti bukan?
Duh, saya ceritanya lumayan panjang lebar ya. Dari jalan-jalan, 4 pilar MPR, sampai tenggang rasa :D.
Foto: Humas MPRI RI |
Terakhir, rasa cinta dan cara membela tanah air dapat diekspresikan dengan banyak cara. Saya sendiri mencintai negeri ini dengan mengunjungi tiap jengkal wilayahnya dan mengumumkannya pada dunia: Hei, world… this is our beloved Wonderful Indonesia.
Keren! aku juga ngarepnya nanti bisa dapet istri yang hobinya sama, biar "dahaga" menjelajahnya gak punah begitu berkeluarga :)
BalasHapusomnduut.com
semangat nyari istrinya, om :D
Hapusbiar waktu jalan-jalan makin seruuu
Baca ini aku jadi kangen backpack sama papi >.<
BalasHapusGet lost berdua udah hal yang paling menyenangkan bagiku juga teh, dan Indonesia ini emang banyak banget tempat yang indah dan kudu di jajal.