Pernah denger berita tentang pendaki gunung yang dengan bangganya mengunggah foto sedang memegang bunga edelweiss? Sempet rame ya beritanya. Dan kalau lagi iseng searching di internet, berita seperti ini ternyata tidak hanya satu atau tiga tapi belasan bahkan puluhan jumlahnya. Itu yang terlanjur jadi berita dan viral ya… >,<.
Ada lagi berita tentang traveler yang melempar penyu ke udara untuk ditangkap lagi layaknya sedang melempar boneka. Padahal penyu itu termasuk fauna yang dilindungi. Mirisnya, wajah mereka sangat bahagia tanpa dosa. Kesel!
Jika dua hal itu masih belum pernah dibaca atau didengar beritanya, maka hal satu ini pasti pernah mengalami secara langsung yaitu waktu lagi jalan-jalan di tempat-tempat wisata yang ngehits, di setiap sudut tempat selalu saja ada sampah bertebaran. Gimana rasanya? Kalau saya gemes banget! Rasa-rasanya kita ketinggalan jauh banget dengan Negara tetangga kita, misalnya Singapura. Duh, ketinggian ya parameternya? :p
Daftar permasalahan moral dan mental bangsa ini ternyata tidak berhenti sampai situ. Sebut saja perilaku bullying yang semakin marak, pornografi dan pornoaksi, bahkan wakil rakyat pun tak bosan-bosannya memberikan contoh mental koruptor dan tak tahu malu.
Menurut saya, penyebab hilangnya runtuhnya moral pemuda bangsa ini adalah lemahnya institusi keluarga sebagai fondasi karakter seseorang, serangan budaya barat seperti hedonisme, materialisme, dan sekulerisme yang tak terbendung di era globalisasi seperti sekarang, dan terlupakannya nilai-nilai agama.
Kalau boleh saya tambahkan, factor lain yang sangat mempengaruhi degradasi moral saat ini adalah maraknya public figure yang menjunjung tinggi nilai budaya barat bagi para pengikutnya. Kalian sebut aja akun-akun yang punya jutaan follower di instagram atau ratusan ribu subscriber di youtube, ternyata isi akunnya didominasi dengan hal-hal hedon yang tidak bermutu bahkan berpotensi merusak tatanan nilai dan budaya ketimuran di negara kita dalam jangka panjang.
Runtuhnya mental pemuda tentu akan berdampak sangat buruk bagi masa depan bangsa Indonesia. Karena penerus estafet perjuangan Negara Indonesia nanti adalah pemuda. Duh, berat. Berasa belajar PPKN, haha :D.
Buat saya sih ya…. kalau masalah mental seperti ini dibiarkan, bisa dibayangkan bagaimana masa depan industri pariwisata Indonesia. Percuma objek wisatanya bagus dan ngehitz kalau sampah bertebaran dimana-mana, banyak preman dan tukang palak, tiket masuk mahal, dan toiletnya jorok. Bisa dipastikan nanti industri Pariwisata Indonesia akan tercyduk dikalahkan oleh Thailand, Vietnam, dan banyak negara lain yang juga punya potensi alam yang menakjubkan. Mana tiket pesawat buat main ke Thailand atau Vietnam lebih murah dibandingkan buat jalan-jalan ke Papua atau Ternate. *curcol dikit* huhuhu
Saya tentu senang dengan program “Revolusi Mental” yang dicanangkan oleh Presiden Jokowi bersama kabinet kerjanya. Singkatnya, kata Bapak perwakilan dari Kementrian PMK singkatnya revolusi mental adalah mengubah sesuatu yang tidak baik menjadi baik. Menurut saya ini tentu mencakup karakter pemuda Indonesia saat ini yang saya sebutkan di atas.
Nah, mengubah mental negara sebesar Indonesia tentu membutuhkan gerakan yang besar dan mendasar serta sinergis dengan seluruh lapisan masyarakat. Saya dan kita semua, sebagai bagian dari Negara Indonesia tentu tidak boleh berpangku tangan.
Cara paling gampang berkontribusi dalam mendukung pemerintah buat kita-kita yang suka eksis di media sosial adalah dengan melakukan value attack atau gempuran nilai (yang positif, tentu saja), misalnya di instagram.
Kenapa? Karena anak-anak dan remaja saat ini sangat sangat sangat terpengaruh dengan orang-orang yang disebut selebgram dan juga femes di youtube. Padahal ketika saya stalking, isinya sangat jauh dari kefaedahan dunia, apalagi buat di akhirat. Anak dan remaja kan taunya “yang penting keren dan nggak kudet” tanpa punya filter agama atau fondasi karakter yang baik dari keluarga dan lingkungan pertemanannya.
Yuk kita bombardir instagram dengan nilai-nilai positif. Jangan sampe deh yang mendominasi menu explore instagram adik-adik dan teman-teman kita adalah para bad influencers. Mending yang ngisi kita-kita aja… yang isinya ajakan kebaikan dan kampanye positif lainnya.
sumber foto: vanisadesfriani dot com (Hape saya ilang, jadi foto2nya ikut ilang, haha) |
kalau mau tau lebih banyak tentang program revolusi mental dari Pemerintah ini, kamu bisa ikuti acara yang diselenggarakan oleh Kemenko PMK (Kementrian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan) di kotamu. Kalau saya alhamdulillah bisa turut hadir di acaranya tgl 24 Juli lalu di Bandung. Waktu itu pembicaranya adalah Kepala Dinas Kominfo Kota Bandung, ketua relawan TIK, dan koordinator program Kemenko PMK Ngobrol Bareng Netizen. Atau kamu bisa klik aja di website www.revolusimental.go.id.
Posting Komentar
Posting Komentar