Setelah melalui malam yang dipenuhi dengan olesan balsem, kami bersiap
untuk menjelajahi georgetown, kota warisan unesco. pagi-pagi kami check
out dari hotel dan jalan kaki dengan membawa semua barang bawaan kami.
Kami berjalan menuju pusat Georgetown yang telah menjadi kota warisan UNESCO sejak tahun 2008. Georgetown juga sangat terkenal sebagai tujuan medical tourism, yaitu untuk orang-orang yang ingin berobat sekalian jalan-jalan. Kalau di Indonesia , "langganan" buat berobat ke Penang adalah orang-orang dari Medan. Katanya sih alasan kenapa memilih penang adalah karena rumah sakitnya buka sampai sabtu minggu dan ngantrinya nggak begitu banyak, gampang, dan hasil tes medisnya bisa diambil di sore harinya. Misalnya nih kita tes segala macam di pagi hari, kita tinggal jalan-nalan trus sorenya kita ambil hasil tes dan bisa langsung pulang. Perjalanan Medan-Penang juga murah, apalagi kalau lagi banyak promo. Eh, dari Jakarta juga murah-murah kok harga tiket PPnya, haha.
oiya, balik lagi ke jalan-jalan kami.
Kami jalan kaki santai saja dari hotel ke kawasan warisan UNESCO itu. Sesekali kami berhenti untuk minum, memotret, atau sekedar menikmati jalanan di pusat kota Penang yang sepi. Kami melewati Gereja St George yang pada 6 Juli 2007 diresmikan menjadi salah satu dari 50 Harta Warisan Negara oleh Kerajaan Malaysia. Gereja ini bagus sekali dilihat dari seberang jalan. Tapi kami hanya melihatnya sekedarnya saja dari jauh, hehe.
Kami meneruskan perjalan menuju Town Hall, sebuah bangunan yang dibangun oleh Kerajaan Inggris dan kini menjadi kantor Dewan Kota Pinang (atau Penang).
St George Church |
Sepelemparan batu dari city hall kami menemukan Cenotaph atau yang lebih
dikenal dengan Penang War Memorial. Monumen ini dibangun pada tahun
1948 untuk mengenang para tentara yang gugur pada Perang Penang di
Perang Dunia ke I. Kata Wikipedia, monumen ini benar-benar mirip dengagn
Cenotaph di Whitehall, London, Inggris :D. Kami duduk sebentar di dekat
Cenotaph ini dan membeli 2 ice cream cone untuk sedikit meredakan
panasnya cuaca di sana.
Cenotaph |
Kami berjalan kembali dan tak lama kami bertemu dengan Fort Cornwallis,
sebuah benteng yang dibangun pada tahun 1786 untuk melindungi Penang
dari serangan pasukan amfibi. Bangunannya mirip dengan Benteng Rotterdam
di Makassar kalau dari luar, hihi. Kami hanya menikmati benteng ini
dari luar karena kalau mau masuk harus bayar sekian ringgit and we have
no money. Lagian sepengalaman saya, apa yang ada di benteng ya kurang
lebih sama dengan benteng yang lain, hehehehehe.
Kami lalu kembali berjalan dan tak lama kami sampai di Queen Victoria Memorial Clock Tower. Menara ini dibangun untuk mengenang ratu Victoria di tahun 1897. TInggi menara ini adalah 60 kaki, tiap 1 kaki merepresentasikan 1 tahun pemerintahan Ratu Victoria.
Queen Victoria Memorial Clock Tower |
Kami lalu berjalan terus sampai melewati semacam kantor urusan agama di Penang. Kami lalu kembali memutari kawasan Georgetown dengan bus shuttle gratis yang disediakan.
Rute bus |
Note: Total perjalanan kami pagi hingga siang itu cuman 5 jam sih, hahaha
Posting Komentar
Posting Komentar