Bandung Street Food: Bubur Ayam Pak Otong Pasar Andir. Kalau lagi lapar saat jalan-jalan sore di sekitar alun-alun Kota Bandung, teman-teman semuanya bisa melipir buat kulineran ke arah jalan jendral sudirman. Di jalan ini kita bisa menemukan Pasar Andir yang digelar di malam hari sekitar pukul 19.00 WIB dan dipenuhi dengan pedagang kaki lima.
You can find literally everything at Pasar Andir: roti bakar, martabak telur dan manis, surabi, sekoteng, bajigur, kupat, gorengan dan tentu saja bubur ayam.
Bubur Ayam Dan Orang Sunda
Bubur ayam itu kayaknya jadi sesuatu yang harus ada di menu makan orang sunda. Sarapan pake bubur ayam, malam hari kalau ingin sesuatu yang hangat biasanya nyari bubur ayam juga -_-.
Nah, minggu lalu saya dan suami mencoba bubur ayam yang katanya terkenal di Bandung, khususnya di sekitar Jalan Jenderal Sudirman ini, yaitu Bubur Ayam Pak Otong.
Kata Orang Tentang Bubur Ayam Pak Otong
Kalau iseng liat di google maps, Bubur Ayam Pak Otong ini sudah banyak di-review oleh orang dengan rata-rata nilai 4.4 (skala 1-5) dari 359 penilaian. Salah satu komentar reviewernya adalah: "The best street chicken porridge in town".
Saya dan suami kan jadi pengen nyobain dan membuktikan review orang-orang itu.
bubur ayam dari pinggir jalan jeneral sudirman |
Bubur Ayam Pak Otong
Bubur ini berada di pinggir jalan sebelah kanan dengan spanduk besar berwarna hijau terang. Bubur ayam ini sederhana banget penampilannya yaitu cuma 1 gerobak dan beberapa pasang meja kursi yang diletakkan di samping kanan dan kiri gerobak untuk para pelanggannya. Di masing-masing meja, pemilik bubur ayam sudah menyediakan sendok, tisu, sambal, merica bubuk, dan kecap. Standar lah ya...
Kami memesan 1 porsi bubur biasa (buat suami saya) dan 1/2 porsi bubur ayam ati ampela (buat saya), dan 4 tusuk sate usus :D. Kami lalu menunggu sekitar 5 menit dan bubur sudah disajikan di meja kami.
Yang Kami Pesan
Kami agak bertanya-tanya ketika bubur ini datang karena biasanya bubur itu selalu disajikan bersama kerupuk. Bubur dengan kerupuk kan kayak saudara kandung, tidak bisa dipisahkan.
Waktu saya nanya ke mamang buburnya, ternyata memang nggak ada kerupuk di sana. hiks... aku sedih! Saya lalu memutuskan untuk membeli emping melinjo goreng yang digantungkan di salah satu sisi gerobak bubur -_-
bubur ayam porsi setengah |
Bubur ayam ini dipenuhi dengan suwiran ayam dengan ukuran besar. Saya waktu itu sangat excited untuk mencoba bubur di hadapan saya.
Tapi ternyata... rasa bubur ayam ini enak tapi T.I.D.A.K I.S.T.I.M.E.W.A.
Rasanya termasuk average atau biasa-biasa aja. Saya jadi merasa kayak kena zonk waktu makan bubur ini. Kalau dibandingkan dengan bubur ayam H. Amid di Jalan Pajajaran Bandung, jelas bubur ini kalah.
masih bubur ayam setengah porsi |
Lalu kita bahas soal harga ya karena sebagai #sobatmisqueen saya perhitungan banget soal duit. Kebetulan yang pesen bubur ke mamang buburnya adalah suami saya dan suami saya itu nggak pernah nanya harganya dulu sebelum menyebutkan pesanan -_-. Nah, pas pembayaran saya yang maju karena saya kepo banget sama harganya.
Rincian Harga Bubur Ayam Pak Otong:
1 porsi bubur biasa: 17k1/2 porsi bubur ayam ati ampela: 12k
sate 4 @3k: 12k
Emping: 2k
Total: 43k
Saya jujur rada shock waktu bayar karena uang 50rb kayak nggak ada harganya gitu, haha. Apalagi dengan rasa yang biasa aja dan nggak dikasih kerupuk pula... Cuman yaudahlah ya... namanya juga explore makanan, kadang ada yang enak banget kadang ada yang biasa aja.
Nilai dari saya
Ambiance : 6.5
Service: 7.8
Rasa makanan: 6.9
Harga: A bit pricey
Repurchase: Maybe No
Service: 7.8
Rasa makanan: 6.9
Harga: A bit pricey
Repurchase: Maybe No
Ko ngga ada kerupuk yah, bubur Zainal dago ngga pake kerupuk tapi dikasi melinjo. Buryam ini sering lewat sih tapi curiga mahal, bukan miskin tapi hemat karena hemat pangkal kaya eaaa hhahaha
BalasHapusiya, teh. kerupuk adalah salah satu faktor terbesar yang membuat bubur ini gagal =_=
HapusDi sini ada jg cabangnya, dan betul bgt, saya kurang sreg krn ga ada kerupuknya, ada emping harus beli huhu...
BalasHapusiya gitu teh? katanya nggak ada cabangnya... mungkin aku yang salah :D
HapusEh atau beda ya, yg di sini nyebutnya cmn cabang andir, lengkapnya bapak siapa saya lupa hihihi...
Hapusuwww, buat warga cimohay land bbur 17ribu mah mihil ncuss, hihi
BalasHapussudah lama aku cari bubur yg ada sate ususnya di Cimahi ga ada duh teh jadi pengen kesini ðŸ¤
BalasHapusWah, boleh-boleh nih reviewnya. Aku kebetulan suka lewat ke sana. Tar kalo ke sana lagi, kudu nyoba nih bubur Pak Otong :)
BalasHapusWah lumayan mihil juga ternyata ya Teh
BalasHapusEhh ini mayan enak buburnya.. aku dulu pernah makan disini sama mantan 😂😂
BalasHapusBelum pernah coba bubur ini. Dan memang buryam tnpa kerupuk ibarat sayur tnpa garam haha. Fav ku msh bubur pelana.walopun sbnrnya dia juga ga sediain kerupuk.tp terlanjur suka #timbuburencer
BalasHapusBelum pernah kulineran ke daerah Jl. Sudirman, padahal di sana banyak kuliner enak ya, baca blogpost teh susi ncuss jadi nambah list tempat kuliner di Bandung
BalasHapustapi bubur ini termasuk banyak penggemarnya loh teh dan suka ada aja yang rela buat jauh jauh datang kesana
BalasHapusYa ampun bubur ayam gak pake kerupuk sungguh sebuah penistaan kepada kaum pecinta bubur ini mah hahaha.
BalasHapusLumayan juga harganya buat ukuran bubur yah Teh...
Sebagai sobat missqueen juga pertama beli aku juga syok teh sama harganya. Gibas enak teh, porsi lebih banyak tapi harga lebih murah hihi.
BalasHapusYaa, mayan mahal, ya, 43 K mah hihihi tapi kok aku jadi penasaran pengen nyicipin bubur ini
BalasHapusTeteh, aku ga suka banget sama bubur. Tp pertama kali dan mau mkn bubur itu di erlic. Itu enak, ak baru bisa mkn bubur di situ. Jadi mau cobain bubur yg disini.
BalasHapusTerima kasih infonya ya, teh 😊
Belum pernah nyobain nih bubur ayam Pak Otong. Mesti nyobain sebagai pencinta bubur ayam yang kadang diaduk kadang enggak :)
BalasHapusAku paling suka makan bubur street food kayak gini. Mesti nyobain nih bubur ayam Pak Otong :)
BalasHapus