Gimana gimana... awal tahun udah liburan ke mana aja nih?
Semoga sehat semua ya pasca foya-foya eh liburan...
Jangan kayak saya yang sakit menjelang liburan, makin parah saat di jalan dan masa recovery waktu balik ke Indonesia. haha.
Melacca, sejarah dan sakit badan :D |
Sekarang saya mau menceritakan beberapa pengalaman saya sakit sebelum, saat dan pasca traveling aka jalan-jalan.
Pengalaman Sakit Sebelum Jalan-Jalan
Yang paling mengesankan adalah saat saya dan suami mau berangkat ke Banyuwangi beberapa tahun yang lalu. Waktu itu lagi musim hujan besar setiap sore di Bandung. Jadi sudah bisa dipastikan kalau saya dan suami pasti keguyur hujan ketika pulang dari kantor. Maklum, waktu itu kami masih pulang pergi dengan motor karena belum punya mobil, hehe.
Singkat cerita karena udah keseringan keguyur air hujan, badan saya jadi demam. Di H-1 sore hari saat Bandung diguyur hujan tanpa ampun dari langit, demam saya makin tinggi.
"Gimana ini kak, aku masih demam. Nanti malah nggak jadi jalan-jalannya..." kata saya waktu suami lagi bantuin saya make jas hujan di depan kantor.
"Udah, gakpapa. nanti juga sembuh" suami saya berusaha nyantai meski terdengar rasa khawatir di nada suaranya #eaa.
Sore menjelang malam saat itu tidak ada keajaiban seperti tiba-tiba hujan berhenti, bahkan hujan semakin deras, demam semakin tinggi dan menggigil, serta banjir di beberapa titik :D. Saya dan suami sampai rumah setengah jam setelah maghrib. Saya tetap mandi dengan air hangat dan segera istirahat dengan balutan minyak kayu putih dan selimut berlapis dua. Alhamdulillah, keesokan harinya kondisi tubuh saya lebih baik dan bisa berpetualan di Surabaya dan Banyuwangi. Bahkan saya bisa mendaki sampai ke Kawah Ijen.
Di Kawah Ijen |
Oiya, hal khusus yang saya lakukan agar saya sehat dan waras di Jawa Timur hanyalah meminta untuk menginap satu malam di hotel lokal pasca pendakian ke Kawah Ijen karena badan sudah remuk total dan nggak mungkin lagi tidur bersama teman-teman lain di musholla. Iya, jadi selama di Banyuwangi kita tidur di Musholla, haha :p
Pengalaman Sakit Saat Jalan-Jalan
Ini adalah pengalaman terkini saya yaitu ketika jadi (semacam) tour leader di Sharing Cost Trip ke Kuala Lumpur dan Melaka. Jadi gini ceritanya, saya, suami dan rombongan berangkat ke Kuala Lumpur hari Kamis tanggal 14 Maret 2019. Tapii... hari Sabtu Minggu sebelumnya tanggal 9 dan 10 Maret saya dan suami main ke Bekasi dan Dufan lalu pulang ke Bandung jam 11 malam. Otomatis saya dan suami sampai rumah itu hari Senin jam 3 pagi! Saat itu saya udah ada tanda-tanda demam dan flu.
Hari Kamis, teman saya bilang kalau muka saya pucat dan saya segera memulaskan lipstik tipis-tipis untuk menghilangkan jejak kepucatan dan agar tidak ada kekhawatiran yang tidak perlu.
Di seluruh hari perjalanan kami: dari Kamis sampai Senin, saya demam tinggi di tiga hari pertama (puncaknya di Malam Kedua di Melaka). Yang bikin kurang nyaman adalah saya pilek dan batuk parah di hari kedua sampai ke hari keempat.
Apakah semua itu membuat saya jadi tidak menikmati perjalanan? Oh tentu saja tidak... saya tetap aktif berjalan kaki menyusuri Kota Melaka, terkena angin saat naik Melacca River Cruise, Kedinginan saat masuk ke Menara Taming Sari, menaiki tangga di Bukit St Paul, jajan enak di pasar malam Jonker Street, Makan Es Krim di pinggir Sungai Melaka saat malam hari, dan banyak hal lain. hahaha
Percayalah, di balik senyum ini, terdapat kepala pusing, hidung meler dan badan yang gemetar |
Yang membantu saya dalam kondisi sakit saat itu adalah
- Suami. Yang sigap menggandeng istrinya saat sudah terlihat oleng di jalan. Suami juga mau bawain ransel saya saat kami sampai di Terminal Bersepadu Selatan pukul 8 malam karena waktu itu saya udah nggak bisa ngapa-ngapain. Jalan doang aja butuh effort yang besar :D :D
- Teman Perjalanan. Alhamdulillah salah satu rombongan bawa obat-obatan pribadi untuk pilek, batuk, dan demam karena doi juga lagi gak enak badan. Nah, suami saya ngemis obat dan langsung saya minum dari malam pertama stay di Melaka. Saya minum paracetamol dan ambroxol (teman lama saya waktu kena batuk parah dua tahun lalu) yang dia bawa. Setelah menenggak obat dua malam berturut-turut, saya jadi relatif waras: tidak merasa terbang ketika jalan kaki, pandangan ke depan nampak jelas dan tidak berkunang-kunang. Lucunya adalah... obat yang sudah di tangan saya itu berpindah ke dua anggota perjalanan yang terkena flu di dua hari terakhir trip kami.
Setelah pulang di Indonesia, saya tinggal recovery saja. Biasanya saya bisa flu dan batuk 2 minggu sebelum sembuh total, tapi sekarang saya sudah sembuh kurang lebih 1 minggu saja. Wow, ternyata jalan kaki selama 5 hari berturut-turut membuat saya lebih cepat sembuh :D
Pengalaman Sakit Setelah Jalan-Jalan
Ini terdengar ironis sih... Tapi nyata terjadi 2 tahun lalu yaitu setelah saya dan suami Backpackeran ke Bangkok dan Pattaya.
Saat di Thailand dan Pattaya, kami rada susah makan gitu kan. Paling beli nasi, salad, buah, sesekali makan di restoran dan makan kebab yang terjamin halal. Saat itu kami transit ke Malaysia 2 hari 1 malam sebelum pulang ke Bandung. Di Malaysia ini makan lebih terjamin dan lebih banyak.
Masih sehat saat di Bangkok |
Setelah sampai di Bandung, saya langsung masuk kerja keesokan harinya. Entah kenapa perut saya sakit tak tertahankan di pagi hari. Saya langsung menelfon suami untuk menjemput saya. Saat itu saya langsung ke klinik milik kantor dan disuntik dua kali untuk meredakan sakit. Tapi tetap tidak berefek apa-apa. Saya juga sempat dibawa ke UGD RS Santosa, disuntik lagi dan hanya berpengaruh sedikit.
Begitulah, akhirnya saya dirujuk ke RS di daerah Cimahi (lebih dekat dari rumah saya) dan dirawat 4 hari. Tragis ya,, haha
Ada yang punya pengalaman serupa nggak nih?
Ceritain di kolom komentar ya...
Duh kalau mau traveling memang harus jaga kondisi badan banget ya biar tetap fit
BalasHapusCukup tragis mbak, sampe di rawat inap...di antara jalan-jalan dan kerja tubuh perlu istirahat juga...
BalasHapusJaga kesehatan ya Mbak. Nggak enak soalnya kalau jalan-jalan tapi tubuh meriang menggigil panas. Hawanya bikin esmosi mulu ya :v
BalasHapusKalau sakit setelah perjalanan, saya pernah beberapa kali mengalami karena memang sebetulnya gak boleh kecapean. Tetapi, tetap aja jalan-jalan memang bikin ketagihan :D
BalasHapusPengalaman berharga ya mba, aku biasanya sih siapkan vitamin dan kurangi aktifitas kalau mau jalan-jalan yang makan waktu lama.
BalasHapussemoga kita selalu dikaruniai sehat ya mba
biasanya kalau aku setelah travelling pasti sakit karena kecapean. hahaha. kalau perginya sih semangat 45 banget. LOL
BalasHapusWould you like to follow each other? If the answer is yes, please follow me on my blog & I'll follow you back.
Ya namanya juga kalau sudah hobi, susah ditinggalkan ya mbak sekalipun dalam kondisi sakit. Yang penting kondisi fisik masih kuat tapi sebaiknya jangan juha terlalu dipaksakan karena yang dikhawatirkan sakitnya bertambah parah tapi syukurlah klu kondisi Mbak sudah baik saat menulis postingan ini
BalasHapusKebayang gimana puyeng dan olengnya yak. Untung bareng suami bjsa menjadi sandakan. Kalau saya bukan traveling yang jalan jalan sih, lebih sering sakit gigi atau kepala sakit saat dalam perjalanan keluar kota.
BalasHapusSakit memang paling tidak menyenangka .. apalagi sakitnya saat traveling.. duh traveling yang tujuannya adalah refreshing malah jadi kurang menyenagkan deh.. makanya saat traveling kita harus bawa obat obatan pribadi.. jadi ketika sakit menyeranh bisa langsung diobati ya mbak
BalasHapuskalau lagi jalan2 terus tiba2 sakit, ga enak juga ya mba. moment terindah malah jadi moment yg mengkhawatirkan.
BalasHapusWah Mba perjuangannya hingga sampe Kawah Ijen bener-bener ya. Padahal abis sakit. Kayaknya jalan-jalan bikin nyandu ya, hehe. Sepertinya minta istirahat ya bodynya. Semoga kita selalu sehat ya. Amiin :)
BalasHapusPernah ngalamin ketiga hal yang Mbak tulis, dan itu nggak enak banget. Ini barusan waktu ke Purwokerto sayanya juga sakit. Aduh, nggak nyaman banget selama perjalanan balik ke Jakarta, demam dan menggigil. Untungnya bawa obat-obatan, lumayan meredakan. Mesti prepare badan juga ternyata kalau mau bepergian biar nggak drop.
BalasHapusMemang paling nggak enak itu kalau sakit pas lagi jalan2. Jadi nggak bisa menikmati moment karena ya badan sendiri aja kurang enak. :((
BalasHapusJangan terlalu dipaksa mbaaa.. tibuh memberi tanda kaau ada yg tidak beres, apakah itu infeksi, imun turun dsb. Kaau saya segera istirahat daripada sakitnya tambah paraah
BalasHapusSedih sekali ya kalau sakit sehabis jalan jalan. Semoga cepat sembuh mba.
BalasHapusPerlunya browsing cari tempat referensi makanan yang enak dan halal.apalagi di negara orang
ini pas banget sepertiku. Dari sebelum berangkat udah ga enak badan, begitu liburan sampai demam tapi ya tetap jalan kaki keliling. Malamnya tepar, cuma tiduran di kasur.
BalasHapusKalau sakit selama perjalanan sih paling mabok ya Mbak. Biasanya sebelum dan sesudah tapi jaraknya agak lama. Paling demam, bapil. Pokoknya kalau udah ada rencana mau bepergian, sebisa mungkin jauh2 dari sakit
BalasHapusSehat-sehat terus ya Mba. Aku juga lagi agak flu dan pusing ini hehehe
BalasHapuspokoknya kalo jalan-jalan, harus sehat dan jangan sampai kecapekan ya.
Duuuhh...rasanya pasti nggak enak banget ya saat jalan2 tapi sambil menahan rasa sakit. Enggak ngebayangin deh gimana rasanya. Demam dan batuk di rumah saja sedemikian menyiksa, apalagi ini sambil jalan2 jarak jauh ya. Staminamu luar biasa lhooo...
BalasHapusJaha kesehhatan mba. Gapapa meskipun opname. Tapi terpenting sekarang sudah sehat walafiyat dan bisa jalan jalan lagi.. yea
BalasHapusBiasanya kalau dibawa jalan-jalan, jadi cepet sehat, teh...
BalasHapusIbuku sakit kaki, dan uda diurut dan lain sebagainya.
Diajakin mas travelling ke Yurop, pulang-pulang ga ada keluhan lagi.
Aku rasa travelling ini obat yang manjur untuk orang sakit menahun yaa...bukan sakit badan.
Ya Allah...cobaan banget ya sakit saat tidak di rumah sendiri itu.. Alhamdulillah sekarang sdh sehat lagi ya mba. pelajaran penting nih buatku yg staminanya pas2an ini..hehe..
BalasHapusKarena sakit ga bisa ditolak, pengalamannya pernah semua mba. hahahaha. Sakit sebelum pergi kadang2 saking excited mau diajak pergi, beberapa malam ga bisa tidur. Sakit pas di jalan, karena salah makan atau telat makan. Sakit after perjalanan, biasanya karena kecapekan.Sehat2 yaaa kita..
BalasHapusPaling gak enak banget tuh pas travelling kondisi gak fit apalagi sampai drop
BalasHapusBerasa kurang greget, menurutku sih ya
Itulah kenapa penting banget menjaga stamina baik sebelum dan terutama saat travelling!
Baidewei,
Sakit apa yang terakhir itu, mba? Sampai-sampai opname 4 hari di rumah sakit
Hebat Mbak. Ngerasain gak enak badan tapi masih berani nekat jalan.
BalasHapusaduh kalau aku mah biasanya mendep di hotel aja kalo sakit. karena biasa trip kami selalu tim komplit
BalasHapusSyafakillah ya mbk, sakitnya dibayar sama jalan-jalan yang menyenangkan sakit adalah penggugur dosa
BalasHapusHuwaaa ikut deg2an bacanya Mba, emang gak ngenakin bgt klo sakit saat travelling yaa
BalasHapusPaling repot kayaknya pas sakit saat perjalanan ya, mau istirahat juga kurang nyaman, waktunya jalan-jalan malah sakit, sehat-sehat terus ya mba, biar bisa jalan-jalan terus
BalasHapusKalo aku sakitnya sepulang jalan-jalan. Kayak kemarin tuh dari Sragen. Aku sakit wkwk... kecapean ya kalo sampe sakit pas jalan-jalan.
BalasHapusSakit saat akan traveling memang mengganggu bahkan jadi pikiran. Tapi biasanya saya malah sembuh kalau lakukan traveling saat sakit sebelum berangkat haha
BalasHapus