Setelah lebih dari 4 tahun berlalu akhirnya saya menginjakkan kaki kembali di Kota Melaka. Horeee....
Saya tadinya nggak mau datang ke kota yang sama untuk kedua kalinya karena akan lebih baik jika uang digunakan untuk mengunjungi tempat lain yang belum pernah saya datangi. Tapi setelah dipikir-pikir, di tahun 2014 saya tidak mengenal Melaka dengan baik. Waktu itu pertemuan saya dan kota yang identik dengan warna merah ini gak terlalu lama, mungkin sekitar 24 jam dan dalam kondisi sedikit terburu-buru, hehe.
Setelah selesai main di Genting Highlands, saya dan suami serta 4 orang lainnya berangkat ke Melaka dari Kuala Lumpur jam 21.30 waktu setempat. Kami sudah membeli tiket bus dari Terminal Bersepadu Selatan (TBS) menuju Terminal Melaka Sentral secara online, jadi kami tinggal menyesuaikan waktu perjalanan kami agar sampai di TBS sebelum jam 9 malam :D.
Tiket Bus Genting Highlands-TBS dengan harga 10RM |
Dulu sebelum ke TBS, kita harus ke KL sentral dulu, abis itu baru deh naik MRT ke TBS. Tapi sekarang sudah ada rute bus dari Genting Highlands menuju Terminal Bersepadu Selatan (TBS) lho... Kami tau ada rute bus baru ini setelah suami saya ngotak-ngatik mesin penjual tiket yang terletak di lantai 1 genting highlands ini. Padahal sebelumnya kami udah beli tiket bus bolak-balik KL Sentral-Genting Highlands-KL sentral dengan harga masing-masing 4.9RM. Tapi agar kami bisa sampai Melaka tanpa drama kejar-kejaran dengan jadwal keberangkatan bus, maka kami memutuskan untuk membeli tiket bus langsung dari Genting Highlands ke TBS saja. Apalagi saat itu kondisi tubuh saya sudah memburuk: demam tinggi, leleus alias tubuh tak bertenaga, dan pusing tak karuan. Pokoknya mah saya waktu itu kayak berada di ambang ketidaksadaran. Jadi saya sangat bersyukur waktu itu karena saya nggak perlu lari-lari di KL sentral untuk ngejar jadwal MRT dan kereta di TBS.
Kami menempuh perjalanan kira-kira 2 jam menuju TBS, saya menghabiskan perjalanan dengan tidur dengan jaket tertutup rapat. Suami saya juga mengeluarkan sarung sholatnya untuk dijadikan selimut tambahan buat saya. Di situ saya terharu #eaaa
Singkat cerita kami sampai di TBS pukul 8 malam. Suami saya menukar bukti pembayaran tiket dengan tiket sebenarnya di konter yang tersedia. Lalu kami makan malam di restoran India di lantai dua (basement tidak dihitung sebagai sebuah lantai). Saya waktu itu makan nasi, ayam dan tahu berkuah kecap.
Kami naik bus ke Melaka yang datang on time pukul 21.30 waktu setempat dan sampai di Terminal Melaka Sentral pukul 23.30. Saat itu kami sudah ditunggu oleh pihak hotel yang menjemput kami. Saya dan suami sengaja memilihkan hotel yang memiliki fasilitas antar jemput ke terminal Melaka Sentral karena kami nggak bisa membayangkan kalau harus order grabcar dan lain-lain saat tengah malam buta seperti itu. Hotel ini akan saya review di tulisan lain ya... :D
Terminal Bersepadu Selatan yang semakin gemerlap di malam hari |
Kami sampai di hotel pukul 12 malam, check in dan membayar pajak yang ditetapkan oleh Pemerintah Malaysia lalu masuk ke kamar. Saya nggak langsung tidur waktu itu meskipun sudah sangat capek karena badan saya lengket, rambut lepek, dan belum shalat. Saya mandi dan keramas dalam kondisi demam, lalu sholat, minum obat hasil ngemis dari kamar sebelah, minum teh panas, lalu tidur nyenyak sampai subuh.
Keesokan harinya demam sudah agak berkurang sehingga saya bisa sedikit lebih menikmati Melaka hingga pada suatu titik saya lupa kalau lagi sakit :))
Rincian Biaya
Tiket Bus Genting Highlands ke KL Sentral: 4.9 RM (yang akhirnya tidak dipakai)
Tiket Bus Genting Highlands ke TBS: 10 RM
Makan Malam: 7 RM
Tiket Bus TBS ke Melaka: Rp 42.100,- (beli online saat di Indonesia)
Pajak Malaysia: 10RM/kamar x 2 malam = 20RM
Wah untung tidak kenapa-napa Bun. Seram juga kalau jatuh pingsan di negri orang.
BalasHapusGenting Highlands memang indah memandang alam dari atas
aku suka TBS, terminalnya bersih seperti di bandara. Dulu pernah nyasar dan salah beli tiket di sini sampe mau nangis tapi tempatnya oke banget buat ukuran terminal.
BalasHapusApakah Malaysia sebagus itu? :( Aku mau ke sana nih tapi cuma sehari. Jadi rencananya cuma keliling KL aja. Lain kali bisa diagendakan khusus Malaysia hehe
BalasHapusBaru pernah sekali ke Genting Highland, itu juga suasana rombongan, jadi riweh..kl ada kesempatan pengen juga balik kesini
BalasHapusMbak, tak kubayangkan jalan-jalan dengan keadaan badan lagi nggak fit. Kalu aku mending milih tarik selimut saja di rumah. Akan tetapi, aku yakin cerita ini bakalan jadi cerita yang berkesan. Kutunggu lanjutan ceritanya, Mbk.
BalasHapusMbaa, aku semalam lagi bahas sama suami untuk ke Melaka. Dan kayaknya ingin sekali aku bisa ke Melaka suatu saat nanti. Aku suka dengan tempat wisatanya yang oke
BalasHapusDuh Mak.. semoga lain kali jalan-jalannya gak pakai demam ya. Seru banget ada itinerary juga
BalasHapusWah senengnya bisa kesana lagi setelah 2014 kesana. Pasti ada pengalaman yang beda ya mba. Dari teman, suasana, cara menikmati liburan. Btw mba biasanya sebelum jalan jalan udah cari tahu tempat tempat beserta sejarahnya belum?
BalasHapusYa ampun sampai sakit mbak, menikmatinya jadi kurang maksimal ya. Btw pesan tiket bus dari Indonesia? Online gitu ya mbak.
BalasHapusKasian yang ke Malaka, sampai ngemis obat ke tetangga segala...barangkali kalo travel harus ngantongi obat-obat sendiri buat emergency ya, jaga-jaga kalo tetangga juga ga punya persediaan obat...Alhamdulillah, semua baik-baik aja...
BalasHapusWah perjalanannya lanjut ke Melaka ternyata ya mbak, seru ya. Aku semalam sempet googling2 Melaka juga, tapi kayanya gak akan ke sana bawa anak-anak soalnya waktunya sempit
BalasHapusjustru ke melaka bawa anak enakk, ada banyak taman gratisan deket deket pulaa tempatnya 😂
HapusJadi murah sebenere kalo jalan sendiri tanpa travel agent ya mba
BalasHapuspenasaran banget dengan genting dan melaka, banyak yg bilang bagus, liat foto-fotonya juga keren. Kayaknya memang harus stay lebih lama kalau ke malaysia yaa, biar puas keliling malaysia :)
BalasHapusSemoga bisa terus sehat ya mba. Btw aku jadi teringat megahnya TBS, dulu ke sana lagi lomba ama suami dan takjub lihat terminalnya yang mirip bandara hihi
BalasHapusRamai yaaa yang jalan ke Malaka. Saya ke sana tahun 2002 hehehe.. udah lama aja :). Sekarang sih pengen fokus jelajah Indonesia tercinta
BalasHapusWah jadi ga enak juga ya perjalanan pertama pas sakit gitu. Alhamdulillah ditemani pasangan sehingga masih ada yang jagain. Pengin juga nih suatu saat bisa ke Melaka bareng orang tercinta.
BalasHapusSeruuu mbak, aku suka baca2 blog perjalanan gini, kali2 suatu kali aku bisa jg jalan2 ke Genting jg abis dr KL :D
BalasHapusEmang kalau tanpa travel agent enaknya gtu ya, lbh murah dna lbh bisa ngatur waktu sendiri :D
Untung cepet sembuh demamnya ya mbak. Lain kali balik pas lebih fit badannya mbak hehe
Saya justru mau-mau aja sih datang ke kota yang sama berkali-kali. Toh di kota asal pun kadang ada aja hal baru atau yang belum terjamah.
BalasHapusKondisi lagi sakit waktu ke sana mbk? Duh, gak kebayang itu. Klo saya mungkin udah tepar duluan. Gentinga bagus ya ternyata.
BalasHapusMasyaAllah senang sekali bisa bertandang main ke Malaka ya mba
BalasHapussemoga aku mendapatkan rezeki dan kesempatan bisa main ke sana juga.
Ini kedua kalinya baca postingan Genting di hari yang sama, dan dua2nya sukses bikin aku mupeeeeng :))))
BalasHapusWow menarik ya ada bus langsung, pengen deh melancong ke. MELAKA
BalasHapusWah, nggak kebayang tuh klo sampai sakit pas di negeri orang. Untung nggak kenapa2 ya mbak... :)
BalasHapusTBS keren banget ya mbak, kaya bandara. Nggak kebayang klo dibandingin sama di sini, terminal bus aja kok bisa sebagus itu hehehe
Bun, mau tanya Sebenarnya dari Genting Highland bus terminal apakah ada bus langsung menuju Kuala Lumpur? Karena pertama kali saya kesana tahun 2007 (lama yah hehehehe) ada bus dari GH ke Pudu. Saya lihat di beberapa review sepertinya sekarang harus naik kereta gantung ke awana transport bus.
BalasHapusDan 1 lg, apakah kalau mau ke Melaka harus dari TBS? Apakah tidak ada langsung dari GH ke TBS?
Terima kasih. :)