Membangun bisnis rumah kontrakan tidak memerlukan inovasi maupun tenaga. Ketika rumah kontrakan tersebut jadi, anda hanya tinggal menunggu calon tenan yang datang dengan sendirinya untuk mencari rumah kontrakan yang mereka butuhkan. Dapat dipastikan bahwa hanya dengan duduk manis, uang akan datang dengan sendirinya ke kantong. Impian banget ya kayaknya? Tapi perlu diingat, bisnis kontrakan membutuhkan kejelian dalam menentukan lokasi. Kita juga perlu menghitung biaya maintenance bangunan yang tidak sedikit.
Budaya sebagian besar masyarakat Indonesia yang gemar merantau membuat hadirnya bisnis rumah kontrakan sangat dibutuhkan.
Hal tersebut dikarenakan, dibandingkan dengan membeli rumah ataupun menyewa apartment, rumah kontrakan justru memiliki biaya yang jauh lebih terjangkau, ditambah lagi dengan fasilitas yang tidak terlalu berbeda dengan rumah dan apartment. Bagi kalangan menengah, menyewa rumah kontrakan merupakan pilihan tempat tinggal paling tepat.
Hanya saja, permintaan rumah kontrakan yang kian meningkat mengharuskan para pelaku usaha bisnis rumah kontrakan itu sendiri untuk menjadi lebih selektif dan memberlakukan peraturan untuk para calon tenan yang akan menyewa rumah mereka. Tentu saja hal tersebut harus dilakukan guna menjaga ketertiban dan menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, seperti menyalahgunakan rumah kontrakan tersebut.
Buat yang berminat dan sedang menekuni bisnis rumah kontrakan, sebenarnya apa saja sih yang harus diperhatikan sebelum menyewakan rumah kepada calon tenan?
1. Latar Belakang Penghuni
Mengetahui latar belakang calon tenan yang akan menyewa merupakan salah satu hal yang penting. Dari mana asalnya, latar belakang, pekerjaan saat ini, dan tujuan ia datang ke lokasi sangat perlu untuk diketahui. Jangan lupa untuk mencari tahu pula apakah ia memiliki latar belakang kriminal atau tindakan buruk atau tidak. Jangan sampai rumah yang disewakan justru disalahgunakan untuk kepentingan yang bersifat negatif.
2. Tamu Lawan Jenis
Jika menyewakan rumah kontrakan untuk jenis kelamin tertentu, seperti khusus untuk wanita atau khusus untuk pria, maka perhatikan para tamu yang datang. Apabila tamu yang datang merupakan lawan jenis, setidaknya berlakukanlah peraturan untuk tidak menutup pintu atau memberikan batas maksimal jam kunjungan.
3. Binatang Peliharaan
Ada rumah kontrakan yang mengizinkan para tenannya untuk membawa binatang peliharaan, ada pula yang tidak dengan alasan takut mengusik tetangga sekitar. Maka dari itu, buatlah kebijakan apakah rumah kontrakan anda akan diperbolehkan untuk membawa binatang peliharaan atau tidak. Kalaupun boleh, jenis hewan seperti apa yang diperbolehkan?
Bisnis rumah kontrakan membutuhkan modal awal yang jauh lebih besar dibandingkan jenis-jenis usaha lainnya. Kita membutuhkan dana setidaknya untuk biaya membeli tanah dan pembangunan yang jumlahnya tidak sedikit. Walau begitu, bisnis rumah kontrakan dapat dikatakan sebagai bisnis jangka panjang yang berpeluang untuk memberikan penghasilan besar sekaligus dijadikan sebagai instrumen investasi yang menguntungkan.
Jika dilakukan dengan baik dan cermat, modal besar yang dikeluarkan akan sebanding dengan keuntungan yang akan didapatkan. Buat para pemula yang ingin memulai bisnis rumah kontrakan, jangan takut! Yuk pelajari dulu hal-hal yang perlu dipersiapkan untuk membangun bisnis rumah kontrakan dengan membaca artikel berikut ini https://www.cekaja.com/info/bisnis-rumah-kontrakan-untung-rugi/
Posting Komentar
Posting Komentar