Setelah 2,5 tahun tidak ke luar negeri, ini adalah pertama kali saya naik pesawat ke luar negeri dan ini juga pengalaman pertama saya naik pesawat dengan durasi 9 jam. Penerbangan terlama saya sebelumnya hanya 4 jam yaitu dari Jakarta ke Bangkok.
Travel umrah yang kami gunakan menyediakan penerbangan dari Jakarta ke Medina Prince Mohammad Bin Abdulaziz International Airport I, Madinah. Awalnya mereka bilang bakalan berangkat dari Jakarta ke Jeddah, Mekah tapi tiba-tiba diubah ke Madinah. fyi aja ini mah ya... hehe
Kami berangkat dari Bandung sekitar pukul 5.53 WIB dan sampai di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta sekitar pukul 9.45 WIB. Kami berhenti 1x yaitu Rest Area KM 97.
Saya dan suami membawa 3 koper yaitu 2 koper besar dan 1 koper kabin yang berukuran kecil. Suami juga membawa ransel yang berisi laptop karena suami harus ujian saat kami umroh. Saat sampai di bandara, 2 koper besar dihandle oleh travel agent, sedangkan 1 koper kabin kami bawa kemana-mana sampai turun dari pesawat dan ke hotel.
Waktu boarding kami pukul 15.00 WIB jadi kami punya banyaaak waktu untuk dihabiskan di bandara. Ngapain aja? sejujurnya gak ada yang kami kerjakan kecuali duduk-duduk, ke toilet, sholat, dan makan.
Makan Siang Di Zukaiva Buffet Resto
Zukavia terletak di lantai 3 terminal 3 Bandara dan dengan pencarian sederhana di google, merupakan lounge/resto yang sering dijadikan langganan travel umroh di Indonesia. Kami masuk ke Zukavia sekitar pukul 11.30 WIB lalu makan siang dan stay di sana sampai ada informasi untuk boarding.
Sedikit review tentang Zukavia Resto
Menu yang disediakan cukup beragam, dari nasi dan spaghetti, ayam lada hitam, olahan sayuran dan sedikit buah-buahan. Untuk rasa, menurut saya rasanya enak dan memuaskan.
Untuk snack siang kami mendapatkan teh dan kopi serta cup cake dan apa sih namanya itu? yang fla-nya sangat banyak dan manis.
Kekurangan:
- Space antar kursi dan meja terlalu sempit sehingga membuat sulit bergerak. Apalagi saat jamaah umroh dari beberapa travel agent datang bersamaan.
- Colokan listriknya kurang banyak.
Sekitar pukul 13.20 WIB kami mendapatkan paspor, visa dan boarding pass dan sekitar 20 menit kemudian kami bergerak ke bagian imigrasi dan menuju Gate 10 untuk menanti waktu boarding kami ke pesawat.
Proses Imigrasi
Seperti yang saya duga, bagian imigrasi sangat ramai dengan jamaah umroh. Sampai-sampai petugas imigrasi memisahkan penumpang non umroh dengan berteriak cukup kencang.
Kami menghabiskan waktu sekitar 35 menit di imigrasi dan segera turun ke gate 10. Kami masuk ke pesawat Garuda GA960 sekitar pukul 15.10 WIB bersama ratusan penumpang yang lain.
Terbang Bersama Garuda GA 960
Pesawat ini memiliki konfigurasi kursi 3-3-3 yaitu ABC, DFG, HJK. Saya duduk di 58A, window seat, yes! Suami saya terpisah karena dia duduk di kursi 54J. Tapi salah satu penumpang yang ada di sebelah saya bersedia bertukar tempat duduk dengan suami saya sehingga saya dan suami bisa duduk berdampingan selama 9 jam ke depan.
Saya baru tau kalau saat bersama rombongan umrah seperti ini, para penumpang bisa request pindah tempat duduk agar bisa bersama keluarga. Pramugari dari Garuda Airlines juga membolehkannya tanpa ada tanda keberatan.
Fasilitas di Garuda Indonesia Airlines Kelas Ekonomi
- Leg room yang cukup lebar untuk tinggi badan saya yang cuma 160cm.
- Ada foot rest yang cukup membantu mengakomodir perubahan posisi kaki selama 9 jam ke depan
- In flight entertainment berupa film, musik, games di layar. Tapi fitur yang paling saya suka adalah flight map yang memperlihatkan sudah berapa lama kami terbang, ada di ketinggian berapa, kecepatan berapa, suhu di luar pesawat berapa derajat, dan sebagainya.
- Remote control yang memudahkan proses pemindahan menu di layar
- 2x makan berat dengan pilihan lauk ayam atau ikan
- Selimut yang cukup hangat untuk tidur
- Travel amenities yang berisi kaos kaki tipis untuk bapack-bapack, penutup mata untuk tidur/travel sleeping mask, dan penutup telinga.
Review Makanan Garuda Indonesia Jakarta-Madinah
1. Makan sore pukul 17.00 WIB atau 1 jam setelah take off
Menu yang diberikan kepada penumpang ada 2 pilihan yaitu ayam dan ikan. Waktu itu saya milih ayam.
- Nasi: good
- Ayam: ok
- Sayur olahan tumis: hmm...
- Salad (?): Agak mirip dengan saladnya hokben, tapi gak saya makan sampai habis.
- Roti bulat + Selai stroberi: rotinya rasa terigu dan telur, selainya oke.
- Kue padat berwarna cokelat: enak waktu saya makan tengah malam setelah sampai di hotel.
- Jus Jambu: tipikal jus kemasan
2. Makan Malam pukul 23.00 WIB atau 7 jam setelah take off
Pramugari memberikan pilihan yang sama dengan menu makan sore yaitu ayam atau ikan. Karena waktu makan pertama saya pilih ayam, di waktu makan kedua saya pilih ikan.
Komposisi menunya basically SAMA DENGAN makan sore, yang beda cuma lauknya yaitu ikan.
Rasa ikannya sama aja dengan olahan ayam: oke dan edible. hehe
Saya total makan 5x waktu saya berangkat yaitu sarapan di bus, makan siang dan snacking di Zukavia, dan 2x di pesawat. That was a lot.
Toilet Experience
Saya sekitar 4-6 kali bolak-balik ke toilet selama penerbangan. Toilet di GA960 ini sebenarnya sama dengan toilet di pesawat lokal di low cost carrier. Perbedaannya hanyalah ada lotion yang moisturize dengan sangat baik dan Eau De Toilette Divani varian green tea (tapi warnanya biru) dengan aroma yang sangat segar dan membuat nyaman.
1 dari 4-6 kali saya ke toilet harus antri. Mungkin karena banyak penumpang yang tertidur.
Untuk orang yang sering minum dan juga sering ke toilet kayak saya, duduk di window seat kurang recommended. Kenapa? karena bakalan nyusahin 2 penumpang di tengah dan yang duduk di dekat lorong. Tapi jika kebetulan duduk berdampingan dengan suami saja (gak ada penumpang lain) seperti saya, maka window seat itu sangat menyenangkan.
Keseluruhan Pengalaman Terbang Di Kelas Ekonomi
Dari 9,5 jam terbang, saya baru pertama kali merasakan sunset dalam waktu kurang lebih 1-1,5 jam. Jika dilihat dari timestamp di galeri foto HP, warna jingga khas sunset mulai terlihat sekitar pukul 19.30 WIB (jam saya tentu masih mengikuti waktu Indonesia) dan matahari belum hilang hingga pukul 21.00 WIB atau mungkin lebih. Was it good for me? Yes it was... ini baru pertama kali saya merasakan sunset jam 9 malam waktu Indonesia Barat.
Saya tidur sekitar 2 jam dari keseluruhan perjalanan di udara. Waktu landing di Bandara Madinah, saya merasa baik-baik saja. Justru yang membuat saya agak capek fisik dan mental adalah saat antri di imigrasi Arab Saudi dan saat otw ke hotel.
Waktu itu seharusnya kami tidur di bus menuju Madinah, muthawwif memutuskan saat itu adalah waktu yang tepat untuk memberikan taujih dengan sound system yang tersedia.
Secara umum, buat saya terbang bersama Garuda Airlines di kelas ekonomi bisa menjadi pengalaman baik saya dari sekian banyak pengalaman terbang di masa yang akan datang.
See you...
Wah... saya jadi bisa membayangkan jika suatu saat nanti saya pergi unroh atau haji Trims sharing pengalamannya 😁
BalasHapusAlhamdulillah, bisa dikatakan baik ya pengalaman dengan Garuda selama berperjalanan ke Madinah .... pengen tahu kisah selanjutnya, Mbak.
BalasHapusAlhamdulillah ya, lancar semua urusan perjalanan menuju tanah suci nya. Semoga pengalaman baik ini dirasakan oleh saya juga yg lainnya. Aamiin...
BalasHapusWah, Garuda memang lumayan nyaman untuk perjalanan panjang lah yah tapi makanannya biasa aja. Waktu itu aku ke Korea perginya pake Garuda dan pulangnya pake Korean Air kerasa jomplang sih ehehehe
BalasHapusDitunggu cerita lanjutannya
Kangen juga saya naik Garuda Airlines. Pengalaman saya naik GA memang belum pernah mengecewakan. Semoga aja servicenya tetap bagus
BalasHapusMasyaallah, seru banget pasti perjalanannya. semoga aku bisa menyusul umroh juga mbaaa.. doakan! hehe..
BalasHapusemang ya Garuda tuh pelayanannya beda, aku sering denger dari temenku yang memuji juga, tapi aku nggak pernah cobains endiri, mudah2an kapan2 bisa coba sendiri naik Garuda Indonesia
BalasHapusMasyaallah semoga ada rezeki saya bisa umroh dan haji ke baitullah... berkah selalu mba, apalagi ditemani Garuda ya perjalanannya :)
BalasHapusWaaahhh senangnya umroh :D
BalasHapusBtw aku kepoh kok tiba2 visa berubah gtu bandaranya?
Hampir 10 jam lumayan yaa, aku belum pernah flight panjang dududu pengen jugak :D
Walaupun kelas ekonomi tapi ternyata pelayanan Garuda ya tetep oke juga utk penerbangan luar negeri ya mbak.
Semoga kapan2 bisa naik jugaaa :D
Kebetulan baru dua minggu yang lalu saya juga mengalami yang sama mba, terbang dengan pesawat Garuda sekitar 9 jam. Tapi turunnya enggak di Madinah, rombongan kami turun di Jedah, masih tambah 5 jam lagi naik bus ke Madinahnya.
BalasHapusMashaAllah~
BalasHapusBarakallahu fiikum, teh..
Ikut senang dengan penerbangannya untuk ibadah umroh.
Lancar dan mendapatkan yang terbaik.
Aku jarang banget ke toilet yaak..kalo di jalan.
Bahaya banget sih, soalnya bukan nahan gak ke toiletnya, justru nahan gak minumnya.
Hhuuhu...kebiasaan yang gak bagus banget.
Alhamdulillah taggal 15 Agustus saya berangkat dari JKT ke Madinah dan 23 Agustus jedah ke Jakarta . Garuda memang ok pelayanannya.
BalasHapus